Bijogneo Home
Jika anda berada di lantai dasar dan ingin naik ke lantai teratas gedung yang tingginya 508 meter, dan tiba disana hanya dalam waktu kurang dari satu menit, saat ini hanya bisa terjadi di The Taipei Financial Center. Lift gedung ini mempunyai kecepatan maksimum..
FOKUS
Fiksi - Langkah
1 2 3 4 5 6 7
Bagi kebanyakan orang aktivitas olahraga mulai menurun menjelang dan di usia 50-an. Padahal secara logika semakin usia lanjut kita semakin perlu menjaga aktivitas pergerakan otot, sendi-sendi tulang, konstruksi dan kesehatan peralatan tubuh bagian dalam...

Halaman

Di dalam  kegelapan itu, sesekali ia mendengar suara sayup-sayup perintah untuk mengangkat tubuh-tubuh mereka ke atas truk. Terakhir kali yang ia ingat adalah rasa melayang di udara saat tubuhnya dilemparkan dan rasa sesak di dada saat tubuhnya mendarat di atas tumpukan tubuh-tubuh yang lain. Setelah itu segalanya menjadi gelap dan ia tidak mendengar apa-apa lagi.

Hari ke tujuh Vadya masih terbaring koma di salah satu ruang VIP di RS Pertamina. Suara langkah-langkah sepatu yang terdengar sayup-sayup membentuk irama suara orang yang seakan sedang memanggil-manggil namanya. Irama itu terkesan monoton, mengusik dan menimbulkan getaran halus di gendang telinga. Pada satu intensitas tertinggi, irama itu tiba-tiba saja menggetarkan dan menembus gendang telinganya. Penembusan itu seperti usaha menyelipkan partikel bebas yang menembus jaringan otak. Hanya dalam hitungan sepersekian detik,  seakan ada partikel bebas yang melakukan beberapa manufer pada sejumlah neuron-neuron di korteks otak. Untuk sesaat grafik di layar monitor Elektro Ensefalo Grafi yang terletak di samping kanan tempat tidur, yang menampilkan pola gelombang-gelombang listrik otaknya, nampak berfluktuasi menimbulkan simpangan yang tidak beraturan. Fluktuasi ini terjadi beberapa kali sebagai pertanda transisi dari pola frekuensi otak fase tidur nyenyak ke frekuensi otak fase sadar. Vadya tersentak perlahan dari ketidaksadarannya. Ia membuka matanya perlahan, yang terlihat hanyalah bayangan putih kabur memblur tanpa fokus. Ia mencoba menggelengkan kepala dan memainkan kelopak matanya, pada kenyataannya dia tetap tidak bergerak sedikitpun dan padangannya tetap kabur. Ia kemudian mendesah panjang. Desahan itu mengejutkan seluruh tamu penjenguk yang ada dalam ruangan. Desahan panjangnya yang menandakan ia telah sadar diperkuat dengan tampilan pola gelombang otak fase sadar yang stabil di layar monitor Elektro Ensefalo Grafi. Ibunya yang dengan sabar menemaninya  sejak hari pertama, datang yang pertama memeluknya. Titik-titik air mata kedua wanita itu saling beradu menyatu dalam keterpaduan cinta kasih di tengah kehangatan pelukan yang tulus, penuh kerinduan setelah hari-hari terakhir terpisah di alam yang berbeda. Semua terlihat lega dan meyakini masa pemulihan Vadya akan cepat berlalu.

Vadya teringat tiga bulan lama pemulihannya di rumah sakit itu. Di hari terakhir saat ia sedang bersiap-siap meninggalkan ruang rumah sakit, seorang wanita setengah baya berpostur ramping, cantik dalam penampilannya yang modis,  masuk ke ruangan Vadya.

“Hai Vadya, panggil saja saya Rima…” sapa wanita itu, “Apa kabar…?”  lanjutnya sambil menjulurkan tangan kanannya.

“Jauh lebih baik..” mereka kemudian bersalaman.

Dengan senyum keramahan, wanita itu menyodorkan beberapa lembar kertas bukti penyelesaian pembayaran seluruh biaya rumah sakit yang seluruhnya ditanggung oleh Sekretariat Negara. Vadya mencantumkan parafnya pada tempat-tempat sesuai yang ditunjukkan oleh wanita itu.

“Satu lagi, yang ini perlu ditanda-tangani di atas materai” Rima meletakkan lembaran itu di atas meja sambil menunjuk bagian tempat Vadya menanda-tangani.  Vadya melirik sekilas kepala surat itu.

“Saya perlu dibacakan isi suratnya..” kata Vadya datar.

“Intinya anda diminta menanda-tangani kesepakatan untuk tidak melakukan penuntutan kepada semua pihak yang terdaftar dalam surat ini dan tidak terbatas pada yang terkait langsung atau pun tidak langsung yang telah menimbulkan kerugian fisik, mental dan sebagainya sebagaimana yang telah anda alami”.

“Saya perlu berkonsultasi dengan pengacara keluarga saya dulu…”

“Kita tidak punya banyak waktu…” Rima memotong “Kami telah membaca semua data-data dokumen pribadi kamu, termasuk meneliti kegiatan-kegiatan di luar perkuliahanmu, kami menyimpulkan tugas negara berikut ini akan sangat cocok untuk kelanjutan hidup kamu mendatang. Negara memberikan beasiswa untuk kamu melanjutkan studi di Massachusetts Institute of Technology sesuai dengan spesialisasi teknologi komunikasi yang tengah kamu dalami saat ini. ” Rima berbicara panjang menatap mata Vadya tajam, kemudian melangkah ke pintu ruangan dan menguncinya dari dalam, kemudian kembali mendekati Vadya.

“Lebih lanjut kamu telah diangkat secara sepihak oleh Negara sebagai agen BIN dengan kode panggil Nuri Hijau”.

“Saya perlu waktu memikirkannya…”

“Tidak ada waktu. Semua ini bersifat sangat rahasia. Kami tidak ingin kamu membicarakannya dengan siapapun. Jika kamu menolak artinya pembicaraan ini tidak pernah terjadi…”

Selanjutnyua ----- >