Bijogneo Home
Jika anda berada di lantai dasar dan ingin naik ke lantai teratas gedung yang tingginya 508 meter, dan tiba disana hanya dalam waktu kurang dari satu menit, saat ini hanya bisa terjadi di The Taipei Financial Center. Lift gedung ini mempunyai kecepatan maksimum..
FOKUS
Fiksi - Langkah
1 2 3 4 5 6 7
Bagi kebanyakan orang aktivitas olahraga mulai menurun menjelang dan di usia 50-an. Padahal secara logika semakin usia lanjut kita semakin perlu menjaga aktivitas pergerakan otot, sendi-sendi tulang, konstruksi dan kesehatan peralatan tubuh bagian dalam...

Halaman

Berakhirnya tayangan video di enam layar lebar ditandai dengan gemuruh tepuk tangan dan meningkatnya intensitas penerangan di dalam Hall Convention Center. Diantara kerumunan pengunjung yang tengah menikmati hidangan lezat pemecah kekakuan, di salah satu sudut hall itu, dua pria berpenampilan kelas atas nampak jelas dilindungi keamanannya oleh beberapa body guard yang mengitarinya. Dari kejauhan kedua pria ini terlihat tengah terlibat dalam percakapan serius. Beberapa meter di kanan-kiri mereka, dua pemuda yang sejak awal acara sudah mengamati mereka, berusaha berdiri dekat dalam radius jangkauan alat penyadap yang menempel di tubuh mereka. Kedua pemuda itu terkesan pengunjung biasa. Meski sebenarnya keduanya adalah pemuda terlatih yang tengah terlibat dalam operasi pengintaian. Dalam pengintaian ini, mereka bersikap disiplin mengikuti gerak-gerak standar dalam prosedur untuk saling melindungi satu sama lain. Dalam kode-kode tertentu mereka bergerak memutari objek, bergantian  mengawasi situasi bahaya dari belakang kawan dan disaat yang sama juga mewaspadai gerak-gerik objek termasuk gerak-gerik body guard yang ada di seputar mereka.

“Bagaimana dengan paket terakhir?” tanya pria berpostur gemuk pendek  yang terlihat seperti keturunan dari Asia Utara sambil memandang tajam ke pria di sebelahnya.

“Sudah tiba, butuh waktu 5 jam untuk seluruh proses implantasinya, diperkirakan besok pagi akan  dikirim ke gudang anda” jawab pria berpostur atletis sambil balas memamandang dengan ekspresi meyakinkan.

“Baiklah,  artinya kita tetap ada dalam jadwal distribusi….”

“Ya…, tapi perlu diingat Tan, saat distribusi, cell phone itu harus benar-benar diterima langsung oleh setiap anggota eksekutif dan legislatif..”

“Jangan kuatir, distribusi akan dimulai besok pagi, semua perencanaan akan dilaksanakan sesuai prosedur yang telah kita sepakati..” Tan berusaha meyakinkan si pria atletis itu.

“Kami akan mengamati distribusi itu dalam 48 jam ke depan. Setelah seluruh userID diaktivasi, dan dapat kami yakini dari  pusat pengendali kami, kita akan bertemu kembali terkait pembicaraan tentang pembagian kepentingan..”

“Saya tidak menjanjikan lebih dari kesepakatan kita, Mr. Brata…” Tan bersikap diplomatis. Brata hanya meliriknya sebentar, kemudian mengalihkan pandangannya pada sosok pemuda yang berdiri beberapa meter disampingnya. Sebagai pemain dalam sindikat international ia sudah terlatih dengan gerak-gerik bahasa tubuh yang mencurigakan. Brata melangkah ke kanan mendekati pemuda yang terlihat membelakanginya. Perubahan situasi ini membuat pemuda yang satunya bertindak sigap dengan menekan tombol yang ada pada cincin di jari tengahnya. Tombol itu mengaktifkan gerakan mekanis dalam kotak kecil hitam yang direkatkan di punggung, menyebabkan sengatan kejut halus pada rekan yang membelakanginya. Saat itu pula pemuda yang ada di kanan membalik dengan tiba-tiba, menabrak dan menumpahkan  minumannya ke kemeja Brata.

 Akibat tabrakan itu, tubuhnya tampak oleng, disaat yang sama tangan kirinya bergerak cepat meraih benda persegi dari saku kiri dalam jas Brata. Tanpa sempat disadari siapapun, ia menjatuhkan benda itu tepat  di atas sepatu kanannya. Gerakan tangannya tergolong cepat dan oleng tubuhnya terlihat natural. Sesaat pemuda itu masih tetap terlihat oleng ketika melangkahkan kaki kanannya. Dengan gerakan itu ia sekaligus mendorong benda yang ada di atas sepatunya meluncur di atas lantai marmer ke arah rekannya yang tepat berada beberapa meter di depannya. Hanya dalam hitungan detik pula, diluar perkiraan semua orang, rekannya menjatuhkan brosur produk  yang digenggamnya tepat di atas benda itu, ia lalu memungut dan menyimpan benda itu di saku celananya.

Tabrakan tiba-tiba itu membuat Brata terkejut, ia mencoba menghindar namun sia-sia. Jaraknya begitu dekat dengan pemuda itu. Ditengah pusat perhatian pengunjung sekitarnya, ketika pemuda itu terlihat oleng, Brata tampak sibuk mengebas-ngebaskan tangan di kemeja dan jasnya. Wajahnya memerah dan basah terkena percikan minuman. Ia nampak geram melihat kemeja putih dan jas kremnya yang basah dan bernoda merah oleh tumpahan red wine dari gelas pemuda itu. Di saat yang sama, hanya dalam hitungan detik, sebagian pengawal pribadinya bergerak cepat membentuk formasi melindunginya dan sebagian lagi terlihat mencoba mendorong pemuda itu…

“Wah… maaf pak…!” ucap pemuda itu dengan sikap merasa bersalah, sementara pengawal pribadi Brata terus berusaha mendorongnya… “..ada yang bisa saya lakukan pak..?” ucapnya lagi sambil mencoba membantu mengelap kemeja Brata..

“Jangan sentuh…, kamu pergi saja sebelum saya berubah pikiran…” Brata berkata datar dengan menatap tajam sambil mengangkat kedua tangannya ke atas, lalu melapkannya di kedua bahu pemuda itu. Pengawalnya lantas mengiring pemuda itu ke pintu lobi Hall Convention Center lalu mendorongnya jauh-jauh keluar. Sementara itu, tanpa menimbulkan tanda-tanda yang mencurigakan rekannya terus mengikuti dan membayangi dari sisi kiri gerak rombongan pengawal itu. Setelah mengamati situasi aman ia lalu mendekati rekannya.

“Boleh juga gerakanmu tadi….” puji anak muda yang mendekati sambil menepuk bahu rekannya..

“Ah itu hanya salah satu jurus dari Drunken Master yang aku improvisasi sedikit….” balasnya sambil tersenyum lebar..”apa yang kita dapat?”

“BlackBerry Brain Master….”

“Sudah disterilkan..?”

Cell phone ini memiliki tiga security block, yang dua ada dalam jangkauan teknologi markas utama kita dan telah mereka sterilkan, yang terakhir belum terpecahkan…”

“Artinya ia masih tetap dapat terlacak…, hem.. kita tidak mungkin terus membawanya”

“Tepat, ayo kita menjauh dulu dari sini…”  ajak anak muda yang menyimpan cell phone itu. Baru beberapa langkah mereka bergerak menjauhi lobi, terdengar suara motor besar Yamaha Virago 750 cc bergerak cukup cepat mendekati dan berhenti mendadak dengan suara ban berdecit tepat di samping mereka.

Selanjutnya ------ >